LINK ULANGAN SOSIOLOGI KELAS XI IPS :
Pecandu Kreativitas
Senin, 17 September 2018
Senin, 29 September 2014
Cerita Bijak (2)Kebahagiaan
Seorang Pengusaha muda bertemu dengan gurunya saat
ia duduk di bangku sekolah, Pengusaha muda itu bertanya kepada gurunya tentang
hakekat kebahagiaan.
"Guru menurutmu apa itu kebahagiaan "
"Kebahagiaan itu lahirnya dari dalam
hati" jawab sang guru
"Tapi guru, aku tidak mendapatkannya selama
ini, aku merasa apa yang aku dapatkan tidak membuat aku bahagia" tanya
simurid dengan ngototnya
"Apakah semua yang kau cari sudah kau dapatkan
?" tanya guru
"semuanya sudah kudapatkan tapi itu tak juga
membuatku bahagia" jawab simurid
"Pulanglah dan berdamailah dengan dirimu
sendiri, ketika engkau sudah berdamai dengan dirimu sendiri maka kamu akan
bahagia"
Simurid hanya terdiam.
Pesan Moral :
Ketika apa yang kita dapatkan tidak pernah membuat
kita puas, saat itu kita telah dibutakan dengan keinginan duniawi (harta, tahta
dan wanita).
Hanya Hati yang penuh Syukur yang dapat membuat
kita bahagia. Kadang kala kita tidak pernah puas dengan apa yang sudah kita
dapatkan. Selalu saja merasa kurang dan kurang.
Saat itulah kita harus menarik diri kebelakang dan
merefleksikan hidup kita "apa yang sedang kita cari sesungguhnya"
Jika Anda ingin berbahagia
selama satu jam, silakan tidur siang.
Jika Anda ingin berbahagia
selama satu hari, pergilah berpiknik.
Bila Anda ingin berbahagia
seminggu, pergilah berlibur.
Bila Anda ingin berbahagia
selama sebulan, menikahlah.
Bila Anda ingin berbahagia
selama setahun, warisilah kekayaan.
Jika Anda ingin berbahagia
seumur hidup, cintailah pekerjaan Anda. (Promod Brata)
Cerita Bijak (1) : Kupu-Kupu dan Anak Kecil
Pada suatu hari seorang anak kecil melihat kupu-kupu
kecil mecoba melepaskan diri dari kepompong . Anakku melihat kejadian unik itu dengan antusias, namun
karena ketidaksabarannya Ia pun mencoba membantu kupu-kupu kecil itu untuk
melepaskan diri dari kepompong yang menghimpitnya.
Ia berteriak kegirangan ketika sikupu-kupu kecil
berhasil keluar. Namun Apa yang terjadi selanjutnya.... Ternyata kupu-kupu itu
tak bisa terbang dan bergerak dan akhirnya mati.
Sahabat sekalian...,
Saling membantu satu sama lain adalah sesuatu yang
baik, karena kita memang tidak bisa hidup seorang diri, adakalanya kita memang
harus membantu dan dibantu oleh orang lain dalam mengatasi segala permasalahan
hidup.
Namun tidak semua permasalahan yang kita alami
selalu saja bergantung dengan orang lain, apabila itu menyangkut hidup dan masa
depan kita.
Layaknya kupu-kupu kecil, ketika seharusnya ia
berjuang sendiri memecahkan kepompong dengan kedua sayapnya, sebenarnya ia
sedang berjuang untuk melatih kekuatan sayapnya untuk bisa terbang. Namun
karena ketidaktahuaan anak kecil, ia akhirnya harus mati karena sayapnya tak
terlatih membangun kekuatan untuk hidupnya.
Oleh sebab itu belajarlah dari kupu-kupu kecil :
berjuanglah menyelesaikan segala kesulitan hidup
dengan kekuatanmu sendiri, jangan mengandalkan orang lain, karena tak selamanya
kita hidup dengan orang-orang yang kita cintai yang selalu menolong kita
Dan belajarlah melalui pengalaman anak kecil :
setiap perbuatan baik tidak selalu berbuah yang baik, dibalik maksud baik kita
justru bisa jadi bumerang yang mencelakan orang lain yang selalu kita bantu.
Jumat, 26 September 2014
Focus (1)
Seorang pemuda tampak gelisah. Dia sedang menantikan giliran dipanggil oleh Bos Perusahaannya.
Akhirnya setelah menunggu sekitar 30 menit tibalah ia mendapatkan giliran menghadap. Tak selang berapa lama pemuda ini keluar dengan muka yang lusuh, pucat seperti orang yang tak bersemangat lagi hidup.
Dengan rasa takut beberapa temannya bertanya : Gimana ?
"Aku dipecat" jawab pemuda itu
"Loh Kok bisa ? apa yang sudah kamu perbuat sehingga Bos memecatmu, padahal semua pekerjaan beres, laba perusahaan besar dan nasabah kita semakin bertambah, mengapa Bos memecatmu ?"
" Aku dipecat, karena Bos merasa sangat malu sekali atas perbuatanku. Karena kelalaianku memasukan amplop duka dan amplop suka cita."
" Amplop merah yang seharusnya kumasukan ke kotak undangan perkawinan rekan Bos ternyata kumasukan ke kotak duka keluarga Bos, sementara amplop putih aku masukan ke kotak undangan perkawinan"
Ternyata keluarga Bos dan rekannya marah besar, mereka merasa dihina dengan perbuatanku ketika salah memasukan amplop itu.
Amplop suka cita (merah) kumasukan ke kotak keluarga Bos yang sedang berduka, sedangkan amplop putih (duka) aku masukan ke kotak rekanan Bos yang sedang merayakan perkawinan (suka cita)
Pesan Moral :
Pikiran yang tak fokus menyebabkan permasalahan. Bekerjalah dengan penuh kesabaran, semangat dan konsentrasi tinggi.
Ketika semua sudah dilakukan percayalah semua akan berakhir dengan sempurna.
Jangan pernah hilang konsentrasi yang bisa berakibat fatal.
"Orang yang setia pada perkara kecil maka akan setia pula pada perkara besar"
Kamis, 25 September 2014
Guru Bukanlah Tuhan Penentu "Segalanya"
Ini adalah sebuah pengalaman yang berharga bagiku seorang guru yang masih harus berbenah dengan gelar kesarjanaan dan sertifikat profesional yang kumiliki.
Siang itu takkala aku akan masuk ke kantor tata usaha, sejenak langkah kakiku terhenti untuk menyapa orangtua siswa dengan anaknya. Bagiku tak asing lagi anak ini, ya... anak didikku sendiri yang tahun ini gagal naik ke kelas berikutnya, tetapi yang membuat aku terhenti dan memperhatikan keduanya ketika seorang teman guru menyodorkan surat pindah sekolah.
Ada apa Gerangan ?
apa yang membuat anak ini tak tertarik lagi sekolah disini ? akhirnya kucoba bertanya mengapa si anak pindah sekolah.
Ia memjawab : " ingin cari suasana baru Pak !' , aku tak lantas percaya, dengan sabar kuajak berbicara dengan hati, termasuk orangtuanya. Dan yang paling mengejutkan adalah anak ini merasa tidak memiliki semangat untuk sekolah lagi, salah satunya adalah karena ada "Guru" yang membuatnya tidak nyaman.
Jantungku terasa mau lepas, kerongkongan kering. Selama ini aku berjuang supaya orang tertarik dengan sekolah dimana aku bekerja, tapi ternyata seorang anak akan keluar/pindah lantaran tidak senang dengan perilaku gurunya.
Terkadang sebagai guru ingin sekali memotivasi siswanya agar maju dan berkembang, namun kadang secara tidak sadar mencontohkan siswa lain sebagai suatu "produk gagal" adalah sesuatu yang keliru. Alhasil si anak merasa Ia sedang di "Bully" guru dan teman sekelasnya yang sebenarnya lebih pantas disebut "adiknya".
Tidak Naik kelas bukan berarti Bodoh atau Bego atau Tolol atau apalah....
Mereka hanya "korban" sistem pendidikan, kalau tidak mau disebut malas....
Memberikan "label" pada seseorang anak bukan perbuatan Bijak yang harus dilakukan seorang pendidik. Kalau kondisi ini dibalik apa mau ???? Bagaimana Kalau Guru yang di bully di depan orang lain.
Aku termangu dan menerawang pengalaman beberapa tahun yang lalu , saaat aku diundang sejumlah alumni untuk datang ke Jakarta. Mereka produk yang berhasil menurut kacamataku sebagai guru, ada yang menjadi pengusaha, suplier alat berat, marketing, pekerja kantoran bahkan ada yang menjadi anggota Polri / ABRI.
Bagaimana masa lalu mereka di SMA ???
Sebagaian dari mereka termasuk level biasa-biasa saja secara akademik, bahkan ada yang pernah gagal (tidak naik kelas). Dan sekarang mereka BERHASIL dalam hidup.
Guru bukanlah Hakim yang bisa memvonis Nasib orang lain
Guru bukalah Tuhan yang menentukan Nasib orang lain...
Guru adalah Guru dan sampai kapan pun tetap menjadi guru , nasib baik Bisa jadi Kepala Sekolah.
Tapi anak-anak ini adalah Pemilik Masa Depan...
Mereka Bisa menjadi apa saja...
Mereka yang menentukan bukan kita..
Guru hanyalah membekali, ,membimbing, mengarahkan kepada sebuah tujuan baik
"Stop mem"bully"
" Stop mengintimidasi mental dan karakter mereka"
Karena Mereka Bisa menentukan Nasibnya Sendiri.
" Ketika anak Gagal mungkin dia belum menemukan Guru yang TEPAT"
Palembang, 25 September 2014
Anak-anak Kreatif
Sebenarnya Inilah catatan lama yang kembali saya tulis ulang
Buat Anak-anakku yang Kretaif dan Luar Biasa...
Salam Xavega...,
Hampir satu bulan ini, disela-sela kesibukan mengajar dan tugas kantor, selalu saja kusiapkan waktu memutar kembali film-film kreatif yang dibuat oleh anak-anak Xavega. Entah mengapa selalu saja ada yang mengusikku untuk menonton film-film pendek ini, padahal tidak sedikit film yang harus aku tonton.
Semua kunikmati dengan rasa haru dan bangga..., hampir tidak percaya bahwa anak-anak seusia kalian mampu menghasilkan sebuah karya kreatif yang tidak bisa dipandang sebelah mata. Bahkan beberapa diantaranya pernah memenangkan lomba film pendek tingkat Umum.
Kalian adalah orang-orang yang luar biasa..., punya bakat, kemampuan yang kalian pelajari dengan sendiri.., terkadang saya merasa malu jika mendengar bahwa diantara kalian sering mendapatkan sindiran dari guru karena tidak mampu mengikuti pelajaran dengan baik, tetapi ternyata kalian mampu menunjukan kelebihan melebihi pelajaran yang ada di sekolah..., pelajaran yang tidak diberikan dibangku sekolah... Pelajaran tentang Hidup dan semangat berjuang menciptakan sesuatu yang baru....
Orang-orang seperti kalian inilah yang membuat XAVEGA berbeda dengan sekolah umum bahkan sekolah kejuruan lainnya.
Terkadang dikala sendiri atau saat berdiskusi dengan Pak lilik dan Pak juve..., ada kerinduan dari kami untuk bisa berdiskusi menggarap film-film baru atau ide kreatif lainnya. Tapi waktu sudah berubah.., kalian sudah pergi untuk menempuh pendidkan baru.. mengejar angan dan impian.. Kelak ketika saatnya tiba , saya yakin dan percaya , kalian akan menjadi orang-orang yang mampu menunjukan KEMAMPUAN sesuai dengan bakat kalian.
Pada Kondisi tertentu
Kami bisa menjadi teman,
sahabat,
guru
dan orangtuamu
yang mengiringi masa-masa mudamu dengan gejolak kreatifitas yang menyala-nyala...
Kami terus berharap suatu saat kelak..., akan ada penerus kalian di SMA Xavega ini... Terus berjuang anak-anakku...
Sukses selalu untukmu....
Oya...yang perlu kalian ingat adalah...
SUSKSES itu bukan berkaitan anda menjadi KAYA tetapi SUKSES itu adalah JIKA ANDA MAMPU MEWUJUDKAN APA YANG KALIAN INGINKAN....
Palembang, 21 Oktober 2011,Menjelang Magrib
Dari sudut ruang Humas ditemani dinginnya AC dan rokok yang selalu terselip disela-sela bibir.
Rabu, 24 September 2014
Bekerja adalah Cinta
Bekerja bukanlah semata-mata masalah uang atau penghasilan.
Bekerja adalah kekuatan Cinta yang dapat memuaskan Diri yang bersandar pada Hati.
Uang adalah "bonus" dari pekerjaan,
Ketika Uang sudah menjadi Tujuan utama, maka Kepuasaan itu tidak ada rasanya "hampa"
Banyak Orang selalu berpikir bahwa uang adalah utama, saya tidak menampik itu, itu Hak mereka untuk menjadikannya Hal utama, namun bagi saya Bekerja adalah pengejawantahan CINTA.
Ketika kita memaknainya secara sungguh ada Hal-hal Luar biasa yang tidak dapat di "bayar" dengan UANG.
Hari ini saya belajar dari "orang" yang selalu mengatasnamakan Uang untuk sebuah pekerjaan.
Semoga TUHAN Selalu memberkati Saya untuk tetap bekerja dengan CINTA bukan semata-mata masalah UANG
"Bekerjalah dengan tekun dan giat, dan Tuhan akan menambahkan Ketekunanmu itu melalui rejeki atas pekerjaanmu"
KERJA
Karya : Kahlil Gibran
Bila engkau bekerja dengan cinta
itu berarti engkau menenun dengan sutra dari hatimu,
seakan kekasihmu sendiri yang mengenakannya
Bila engkau bekerja dengan cinta
itu berarti engkau menabur dalam kelembutan,
memetik dengan sukacita,
seakan kekasihmu sendiri yang menikmatinya,
di meja perjamuan.
itu berarti engkau menabur dalam kelembutan,
memetik dengan sukacita,
seakan kekasihmu sendiri yang menikmatinya,
di meja perjamuan.
Dan jika engkau tak bisa bekerja dengan cinta,
tetapi dengan rasa enggan,
maka baiklah bagimu meninggalkan tempat kerjamu,
dan duduk di pinggir jalan sambil mengemis sedekah.
Sebab jika engkau bekerja sambil bersungut-sungut,
sebenarnya engkau tengah menabur racun
ke dalam adonan rotimu.
sebenarnya engkau tengah menabur racun
ke dalam adonan rotimu.
sebenarnya engkau tengah membuat roti busuk
yang membuat sakit perut.
Bahkan jika engkau menyanyikan lagu bidadari,
tetapi jika engkau berdendang tanpa cinta,
maka tembangmu hanya membuat bising telinga orang saja.
tetapi jika engkau berdendang tanpa cinta,
maka tembangmu hanya membuat bising telinga orang saja.
Langganan:
Postingan (Atom)